Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Alhamdulillaah…..Segala
Puji bagi Allah Tuhan Seru sekalian alam.Tuhan Yang Maha Rahman.Maha Rahim..
Shalawat serta salam senantiasa tercurah untuk kekasih Allah,Muhammad
Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pernahkah anda memikirkan
bahwa anda tidak ada sebelum dilahirkan ke dunia ini; dan anda telah diciptakan
dari sebuah ketiadaan?
Pernahkan anda berpikir
bagaimana bunga yang setiap hari anda lihat di ruang tamu, yang tumbuh dari
tanah yang hitam, ternyata memiliki bau yang harum serta berwarna-warni?
Pernahkan anda memikirkan
seekor nyamuk, yang sangat mengganggu ketika terbang mengitari anda,
mengepakkan sayapnya dengan kecepatan yang sedemikian tinggi sehingga kita
tidak mampu melihatnya?
Pernahkan anda berpikir bahwa
lapisan luar dari buah-buahan seperti pisang, semangka, melon dan jeruk
berfungsi sebagai pembungkus yang sangat berkualitas, yang membungkus daging
buahnya sedemikian rupa sehingga rasa dan keharumannya tetap terjaga?
Pernahkan anda berpikir bahwa
gempa bumi mungkin saja datang secara tiba-tiba ketika anda sedang tidur, yang
menghancur luluhkan rumah, kantor dan kota anda hingga rata dengan tanah
sehingga dalam tempo beberapa detik saja anda pun kehilangan segala sesuatu
yang anda miliki di dunia ini?
Pernahkan anda berpikir bahwa
kehidupan anda berlalu dengan sangat cepat, anda pun menjadi semakin tua dan
lemah, dan lambat laun kehilangan ketampanan atau kecantikan, kesehatan dan
kekuatan anda?
Pernahkan anda memikirkan
bahwa suatu hari nanti, malaikat maut yang diutus oleh Allah akan datang
menjemput untuk membawa anda meninggalkan dunia ini?
Jika demikian, pernahkan anda
berpikir mengapa manusia demikian terbelenggu oleh kehidupan dunia yang
sebentar lagi akan mereka tinggalkan dan yang seharusnya mereka jadikan sebagai
tempat untuk bekerja keras dalam meraih kebahagiaan hidup di akhirat?
Manusia adalah makhluk yang
dilengkapi Allah sarana berpikir. Namun sayang, kebanyakan mereka tidak
menggunakan sarana yang teramat penting ini sebagaimana mestinya. Bahkan pada
kenyataannya sebagian manusia hampir tidak pernah berpikir.
Sebenarnya, setiap orang
memiliki tingkat kemampuan berpikir yang seringkali ia sendiri tidak
menyadarinya. Ketika mulai menggunakan kemampuan berpikir tersebut, fakta-fakta
yang sampai sekarang tidak mampu diketahuinya, lambat-laun mulai terbuka di
hadapannya. Semakin dalam ia berpikir, semakin bertambahlah kemampuan
berpikirnya dan hal ini mungkin sekali berlaku bagi setiap orang. Harus
disadari bahwa tiap orang mempunyai kebutuhan untuk berpikir serta menggunakan
akalnya semaksimal mungkin.
“Dan pada hari itu
diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia akan tetapi
tidak berguna lagi mengingat itu baginya. Dia mengatakan, “Alangkah baiknya
kiranya aku dahulu mngerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini”. (QS.
Al-Fajr, 89:23-24)
Seseorang yang tidak berpikir
berada sangat jauh dari kebenaran dan menjalani sebuah kehidupan yang penuh
kepalsuan dan kesesatan. Akibatnya ia tidak akan mengetahui tujuan penciptaan
alam, dan arti keberadaan dirinya di dunia. Padahal, Allah telah menciptakan
segala sesuatu untuk sebuah tujuan sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’an:
“Dan Kami tidak
menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan
bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi
kebanyakan mereka tidak mengetahui”. (QS. Ad-Dukhaan, 44:
38-39)
“Maka apakah kamu
mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan
bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS.
Al-Mu’minuun, 23:115)
Oleh karena itu, yang paling
pertama kali wajib untuk dipikirkan secara mendalam oleh setiap orang ialah
tujuan dari penciptaan dirinya, baru kemudian segala sesuatu yang ia lihat di
alam sekitar serta segala kejadian atau peristiwa yang ia jumpai selama
hidupnya. Manusia yang tidak memikirkan hal ini, hanya akan mengetahui kenyataan-kenyataan
tersebut setelah ia mati. Yakni ketika ia mempertanggung jawabkan segala amal
perbuatannya di hadapan Allah; namun sayang sudah terlambat.
Allah berfirman dalam
Al-Qur’an bahwa pada hari penghisaban, tiap manusia akan berpikir dan menyaksikan
kebenaran atau kenyataan tersebut: “Dan pada hari itu diperlihatkan
neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia akan tetapi tidak berguna
lagi mengingat itu baginya. Dia mengatakan, “Alangkah baiknya kiranya aku
dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini”. (QS. Al-Fajr, 89:23-24)
Padahal Allah telah memberikan
kita kesempatan hidup di dunia. Berpikir atau merenung untuk kemudian mengambil
kesimpulan atau pelajaran-pelajaran dari apa yang kita renungkan untuk memahami
kebenaran, akan menghasilkan sesuatu yang bernilai bagi kehidupan di akhirat
kelak. Dengan alasan inilah, Allah mewajibkan seluruh manusia, melalui para
Nabi dan Kitab-kitab-Nya, untuk memikirkan dan merenungkan penciptaan diri
mereka sendiri dan jagad raya:
“Dan mengapa mereka
tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka?, Allah tidak menjadikan langit
dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan tujuan yang benar
dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia
benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya”.(QS.
Ar-Ruum, 30: 8)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar