Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Alhamdulillaah…..Segala Puji bagi Allah Tuhan Seru sekalian
alam.Tuhan Yang Maha Rahman.Maha Rahim.. Shalawat serta salam senantiasa
tercurah untuk kekasih Allah,Muhammad Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mungkin ada di antara
kita yang belum mendapat anak meski sudah bertahun-tahun menikah dan usia sudah
menjelang tua. Nabi Zakaria dan istrinya juga begitu. Mereka belum juga punya
anak meski sudah lama menikah dan usia menjelang uzur.
Namun Nabi Zakaria
berdo’a sebagaimana dikisahkan dalam Al Qur’an, surat Ali ‘Imran ayat 38:
“Di sanalah Zakaria
mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: “Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi
Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa” [Ali
‘Imran:38]
Transliterasi doanya
sebagai berikut: “Robbi hablii milladunka dzurriyyatan thoyyibah. Innaka
sami’ud du’aaa’”
Tak lama setelah Nabi
Zakaria mengucapkan doa tersebut, Allah mengabulkan doanya dengan memberi
seorang anak:
“Kemudian Malaikat
Jibril memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab.
Katanya:“Sesungguhnya Allah
menggembirakan kamu dengan kelahiran seorang putera yang bernama Yahya, yang
membenarkan kalimat yang datang dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri dari
hawa nafsu dan seorang Nabi dari orang-orang yang saleh.” [Ali ‘Imran:39]
Zakaria sampai merasa
heran karena dia sudah sangat tua sedang istrinya mandul:
Zakaria berkata: “Ya
Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan
isteriku pun seorang yang mandul?.” Berfirman Allah: “Demikianlah,
Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.” [Ali ‘Imran:40]
Tentu saja selain
berdoa kita wajib berusaha. Saya dulu sempat khawatir juga ketika setelah
baligh waktu di SMP menderita penyakit gondongan. Saya sempat membaca (entah
benar atau tidak) kalau menderita penyakit itu setelah balligh bisa mandul.
Namun alhamdulillah ternyata Allah mengkaruniai anak.
Beberapa nasehat yang
dapat saya berikan (percaya atau tidak) adalah jika anda atau pasangan anda
merokok, coba dihentikan. Selain di bungkus rokok disebut rokok bisa
mengakibatkan impotensi dan gangguan janin, beberapa orang yang saya lihat
tidak mendapat anak memang merupakan perokok yang kuat. Memang ada juga perokok
kuat yang punya banyak anak, tapi daya tahan seseorang terhadap pengaruh rokok
kan berbeda-beda.
Kemudian coba minum
madu 2 sendok makan setiap pagi dan malam. Usahakan madu asli seperti Madu
Pramuka (sebab banyak “Madu” yang palsu dari gula jawa). Ciri-ciri madu asli,
semut kurang begitu suka, kemudian jika dibuka terutama setelah dikocok
(sebaiknya jangan dikocok) dia akan berbunyi “ploh” seperti ada gas di
dalamnya. Terkadang bahkan meluap keluar.
Sebagaimana firman
Allah, madu itu adalah obat yang dapat menyembuhkan termasuk penyakit mandul
anda:
“…Dari
perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di
dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia…” [An Nahl:69]
Lalu coba lari pagi
agar otot anda lebih kuat, nafas lebih panjang, dan lebih bugar. Coba anda dan
pasangan anda jika bekerja mengambil cuti, terutama pada masa-masa subur
(minggu pertama setelah haid usai) sehingga tidak mengalami kelelahan akibat
bekerja.
Maaf jika agak sedikit
vulgar, namun sebagai nasehat ini cukup penting. Usahakan posisi
“sedalam-dalamnya.” Saya tidak akan menguraikan terlalu jauh. Kalau anda belum
mengerti, coba tanya ke orang-orang terdekat anda (muhrim) yang lebih mengerti.
Usahakan sperma bisa
mengalir ke dalam dan bertemu ovum dengan mengatur posisi tubuh wanita misalnya
mengganjal dubur dengan bantal (dada lebih rendah dari dubur). Biasanya setelah
sholat Subuh merupakan waktu terbaik di mana kondisi anda benar-benar masih
segar.
Anda harus berusaha
setiap hari. Jika perlu sehari 2 sampai 4 kali.
Kemudian jika ingin
mengatur apakah kita ingin anak lelaki atau perempuan, mungkin kita bisa
lakukan sebagai berikut. Memang Allah SWT yang Maha menentukan. Tapi tidak ada
salahnya kita sebagai manusia berusaha.
Dari berbagai artikel
yang saya baca, jika kita sering makan telur, maka anak yang dilahirkan
kemungkinan besar perempuan. Dan memang ketika saya mendapat anak perempuan,
sebelumnya saya makan telur hampir tiap hari (saya tidak tahu kenapa).
Kemudian jika ingin
anak laki-laki, perbanyak makan ikan dan yang asin-asin (tapi jangan berlebihan
agar anda tidak darah tinggi). Ketika ingin mendapat anak laki-laki memang
sengaja saya minta istri saya untuk sering memasak ikan. Dan di kantor juga
saya memilih ikan sebagai menu makan siang. Alhamdulillah Allah mengkaruniakan
saya anak laki-laki sehingga anak saya jadi sepasang.
Kalau menurut teorinya
sih, telur memperkuat sel sperma yang menentukan jenis kelamin perempuan,
sedang ikan memperkuat sel sperma untuk laki-laki. Mengenai kebenarannya
wallahu a’lam bish showab. Namun itulah yang saya lakukan dan saya alami.
Jika seandainya semua
usaha itu belum membuahkan hasil juga, anda bisa mengasuh anak yatim. Tidak
perlu jauh-jauh, mungkin keponakan anda sendiri atau saudara yang lainnya. Jika
tidak ada, baru anak yatim yang tidak ada hubungan keluarga dengan anda.
Pahala mengasuh anak
yatim sangat besar seperti digambarkan hadits-hadits di bawah ini:
Nabi Muhammad SAW
berkata: “Aku dan pengasuh anak yatim (kelak)
di surga seperti dua jari ini.” (HR.
Bukhari). Penjelasan: (Rasulullah Saw. menunjuk jari telunjuk dan jari tengah
dan merapatkan keduanya).
Rasulullah SAW berkata: “Demi
yang mengutus aku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa orang yang mengasihi
dan menyayangi anak yatim, berbicara kepadanya dengan lembut dan mengasihi
keyatiman serta kelemahannya, dan tidak bersikap angkuh dengan apa yang Allah
anugerahkan kepadanya terhadap tetangganya. Demi yang mengutus aku dengan hak,
Allah tidak akan menerima sedekah seorang yang mempunyai kerabat keluarga yang
membutuhkan santunannya sedang sedekah itu diberikan kepada orang lain. Demi
yang jiwaku dalam genggamanNya, ketahuilah, Allah tidak akan memandangnya
(memperhatikannya) kelak pada hari kiamat. (HR. Ath-Thabrani)
Semoga informasi ini
bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar