Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Alhamdulillaah…..Segala Puji bagi Allah Tuhan Seru sekalian
alam.Tuhan Yang Maha Rahman.Maha Rahim.. Shalawat serta salam senantiasa
tercurah untuk kekasih Allah,Muhammad Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Untuk apakah Allah
s.w.t jadikan malam? Ada waktu malam yang dihiasi dengan munajat kepada Allah
s.w.t dan ada malam yang dihiasi dengan durhaka kepada Allah s.w.t. Jadi malam
itu tidak sentiasa indah dan permai karena ia bergantung kepada
penghuni-penghuninya.
Bagi orang-orang yang
soleh merindui malam ibarat pengantin menanti malam pertama. Karena pada waktu
malam untuk mereka bermesra-mesra dengan Tuhannya. Pada waktu malam tiada
kebisingan kecuali mereka mengadu dan bermunajat kepada Tuhannya.
Kalau sepasang kekasih
mencari waktu malam untuk memadu kasih, maka tidak heran kalau orang-orang yang
soleh juga menggunakan waktu malam untuk memadu cinta sejati dengan Allah
s.w.t. Berkata Al Fudhail bin Iyadh, “Apabila terbenam matahari maka aku
gembira dengan gelap. Dan apabila terbitnya matahari maka aku berdukacita
karena datangnya manusia kepadaku!” Abu Sulaiman pula berkata, “Jikalau
tidaklah karena malam nescaya aku tidaklah menyukai tinggal di dunia ini.”
Selain dari keheningan
malam yang ada pada waktu malam, Allah juga menurunkan malaikat-mlaikat pada
malam hari untuk memberi rahmat kepda hamba-hambaNya yang sedang beribadah.
Malaikat akan turun ke bumi mencari manusia-manusia yang menghidupkan malam
dengan ibadah untuk diberi rahmat dan diaminkan doanya.
Pada waktu malam juga
akan ada satu detik di mana barangsiapa yang berdoa ketika itu akan dikabulkan
segala hajatnya. Solat yang didirikan pada waktu malam juga lebih banyak
manfaat dan lebih pahalanya.
SabdaRasulullah
bermaksud:
“Dua
rakaat yang dikerjakan oleh hamba pada waktu tengah malam adalah lebih baik
baginya dari dunia dan isinya. Dan kalaulah tidak memberi kesukaran kepada
umatku, nescaya aku wajibkan kedua rakaat itu atas mereka.”
Sabda Rasulullah lagi
yang bermaksud:
“Kerjakan
solat dua rakaat dalam kegelapan malam untuk kesuraman kubur.”
Maka sebaik-baik
pengisian waktu malam ialah dengan mendirikan ibadah solat. Allah memberi
pandangan kepada golongan ini karena mereka telah sanggup meninggalkan keenakan
beristirahat untuk bangun mengabdikan diri sebagai seorang hamba. Di
tengah-tengah kesejukan dan kedinginan malam, maka golongan ini telah membasuh
diri dengan wudhuk dan berdiri serta sujud kepada Allah s.w.t. Untuk melakukan
pekerjaan ini bukannya mudah. Ia memerlukan kegigihan pada hati serta hidup
cintanya dengan Tuhan. Sebab itu Allah menyediakan sebuah syurga bagi
hamba-hambaNya yang menghidupkan malam.
Meskipun itu adalah
janji dari Allah s.w.t. kepada kita namun kepayahan untuk menghidupkan malam
lebih ketara lagi karena syaitan turut memainkan peranan dengan
bersungguh-sungguh menghalang manusia melakukannya.
Rasulullah s.a.w
bersabda maksudnya:
“Diikat
oleh syaitan di atas seseorang kamu dengan tiga ikatan apabila ia sedang tidur.
Maka syaitan memukul tiap-tiap tempat ikatan tersebut sepanjang malam
sehinggatertidurlah kamu. Kalau kamu terbangun dan berzikir kepada Allah s.w.t
nescayaterbukalah satu ikatan. Kalau berwuduk nescaya terbukalah satu ikatan
lagi dankalau bersolat nescaya terbukalah semuanya. Sehingga kamu menjadi rajin
danbaik jiwanya. Kalau tidak yang demikian nescaya menjadi keji jiwa dan
malas.”
Bila dilihat dari segi
halangan-halangan yang terpaksa ditempuhi oleh seseorang yang mau menghidupkan
malam dengan ibadah, maka tidak salah kalau diletakkan mereka dalam golongan
manusia yang berjiwa gigih dan hidup cintanya dengan Allah s.w.t. Golongan ini
juga telah mewarisi pekerjaan orang-orang soleh.
Rasulullah s.a.w
bersabda yang bermaksud:
“Haruslah
kamu bangun malam karena itu adalah kebiasaan orang-orang soleh sebelum kamu.
Sesungguhnya bangun malam adalah mendekatkan diri kepada Allah Azzawajalla,
menutup segala dosa, menghilangkan segala penyakit pada tubuh dan mencegah
daripada dosa.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar