Bismillah…..Segala
Puji bagi Allah Tuhan Seru sekalian alam.Tuhan Yang Maha Rahman.Maha Rahim..
Shalawat serta salam senantiasa tercurah untuk kekasih Allah,Muhammad
Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam.
----------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------
Kematian adalah permulaan kepada
kehidupan baru yang kekal abadi (Akhirat). Yakin dengan sebenar-benar yakin
akan alam Akhirat sangat dituntut karena merupakan penjabaran dari rukun iman
yang kelima.
Sabda Rasulullah:
“Perbanyakkanlah mengingati mati,
niscaya akan meremehkan berbagai kelazatan.” (An Nasai, Ibnu Majah dari Abu
Hurairah)
Ketika Malaikat maut datang menemui Nabi
Yaakub AS untuk mencabut nyawa, beliau bertanya,”bukankah aku minta agar
dikirimkan utusan terlebih dahulu”
Malaikat maut menjawab,”demi Allah telah
banyak utusanku memberi peringantan wahai nabi Allah,
Jawab Nabi Yaakub,”aku tidak mengetahui
dan mengenalinya,”
Jawab malaikat maut pula,”yaitu berupa
sakit, uban, pendengaran kurang dan penglihatan kabur.”
Rasulullah bersadba,“Berziarahlah
kubur karena ia dapat mengingatkan kamu kepada Akhirat. Mandikan orang mati
karena mengurus jasad orang mati merupakan peringatan yang mendalam. Dan
sembahyangkan jenazah karena ia dapat menyedihkan hati kamu karena orang yang
bersedih dibawah naungan Allah SWT berarti bersedia dengan segala kebajikan. (Dari
Abu Dzar)
Barang siapa yang banyak mengingat mati
akan mengutamakan 3 perkara:
1. Segera bertaubat,
karena yakin mati akan datang dengan tiba-tiba, tanpa disangka dan tidak
mengira tempat.
2. Berhati tenang dan
senantiasa mewaspadai hati dari dihinggapi dan dikotori oleh berbagai mazmumah
(sifat keji). Dan sentiasa mengingati Allah SWT.
3. Rajin beribadah dan
taat, dunia ini adalah tempat beramal dan akhirat adalah tempat perhitungan
Tanda-tanda orang yang melupakan mati
1. Menunda-nunda taubat,
akhirnya mati dalam keadaan membawa dosa dan belum bertaubat. Seringkali
berangan-angan karena menyangka mati masih lambat dan umur akan panjang.
2. Tidak rela hidup
sederhana akhirnya memburu kesenangan dan kemewahan dunia hingga lalai dari
menginggati Allah SWT. Sering merasa kecewa dan putus asa seolah-olah dunia ini
segala-galanya. Terlalu mementingkan diri sendiri dan sanggup menindas orang
lain
3. Malas beribadah,
kelezatan menikmati nikmat dunia menyebabkan lenyapnya kelazatan beribadah pada
Allah SWT. Hilang kemanisan ibadah, malah merasakan kosong dan tidak
bermanafaat.
Allah SWT Berfirman :
Audzubillahi minasy syathonirrijim
1. Kullu nafsindza iqotul
maut (Setiap yang bernyawa akan mengalami kematian)
2. Faidza ja’a Ajaluhum
laa yasta’khiruna sa’ah wala yastaqdimun (Maka apabila datang waktu kematian
tidaklah dapat diundur dan tidak pula dapat dimajukan.)
3. Wamal hayatuddun ya
illa mata’ul ghuruur (Sesungguhnya dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan
yang memperdayakan. Shodaqollohul adhim.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar