Assalamu’alaikum
Warohmatullohi Wabarokatuh
Alhamdulillaah…..Segala Puji bagi Allah Tuhan Seru sekalian
alam.Tuhan Yang Maha Rahman.Maha Rahim.. Shalawat serta salam senantiasa
tercurah untuk kekasih Allah,Muhammad Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam.
------------------------------------------------------------------------------------------------
Malaikat Izrail
diciptakan oleh Allah SWT dalam keadaan yang serupa dengan malaikat Mikail baik
wajahnya, ukurannya, kekuatannya, lisannya dan sayapnya. Semuanya tidak kurang
dan tidak lebih.
Dikatakan dia berwajah
empat, satu wajah di muka, satu wajah di kepala, satu dipunggung dan satu lagi
di telapak kakinya. Dia mengambil nyawa para nabi dari wajah kepalanya, nyawa
orang mukmin dengan wajah mukanya, nyawa orang kafir dengan wajah punggung dan
nyawa seluruh jin dengan wajah tapak kakinya.
Dari kepala hingga
kedua telapak kakinya berbulu Za’faran dan di setiap bulu ada satu juta muka di
setiap satu juta muka mempunyai satu juta mata dan satu juta mulut dan tangan.
Ia memiliki 4.000 sayap dan 70.000 kaki, salah satu kakinya di langit ketujuh
dan satu lagi di jembatan yang memisahkan Surga dan Neraka.
Setiap mulut ada satu
juta lidah, setiap lidah boleh berbicara satu juta bahasa. Jika seluruh air di
lautan dan sungai di dunia disiramkan di atas kepalanya, niscaya tidak
setitikpun akan jatuh melimpah.
Kematian
Disebutkan, ketika
Allah SWT mencipta Al-Maut (kematian) dan menyerahkan kepada malaikat Izrail,
maka berkata malaikat Izrail: “Wahai Tuhanku, apakah Al-Maut itu?”.
Maka Allah SWT
menyingkap rahasia Al-Maut itu dan memerintah seluruh malaikat menyaksikannya.
Setelah seluruh
malaikat menyaksikannya Al-Maut itu, maka tersungkurlah semuanya dalam keadaan
pingsan selama seribu tahun.
Setelah para malaikat
sadar kembali, bertanyalah mereka: “Ya Tuhan kami, adakah makhluk yang lebih
besar dari ini?” Kemudian Allah SWT berfirman: “Akulah yang menciptakannya dan
Aku-lah yang lebih Agung dari padanya. Seluruh makhluk akan merasakan Al-Maut
itu”.
Kemudian Allah SWT
memerintahkan Izrail mengambil Al-Maut Allah telah menyerahkan kepadanya. Walau
bagaimanapun, Malaikat Izrail khawatir jika tidak terdaya untuk mengambilnya
sedangkan Al- Maut lebih agung daripadanya. Kemudian Allah SWT memberikannya
kekuatan, sehinggalah Al-Maut itu menetap di tangannya.
Disebutkan pula,
setelah seluruh makhluk hidup sudah dicabut nyawanya pada hari kiamat kelak dan
yang tersisa tinggal malaikat Izrail lalu Allah SWT menyuruhnya untuk mencabut
nyawanya sendiri, demi melihat dahsyatnya sakarataul maut yang sedang terjadi
terhadap dirinya, beliau mengatakan “Ya Allah seandainya saya tahu ternyata
pedih sekali sakaratul maut ini, tidak akan tega saya mencabut nyawa seorang
mukmin”.
Malaikat Izrail diberi
kemampuan yang luar biasa oleh Allah hingga barat dan timur dapat dijangkau
dengan mudah olehnya seperti seseorang yang sedang menghadap sebuah meja makan
yang dipenuhi dengan pelbagai makanan yang siap untuk dimakan. Ia juga sanggup
membolak-balikkan dunia sebagaimana kemampuan seseorang sanggup
membolak-balikkan uang.
Sewaktu malaikat Izrail
menjalankan tugasnya mencabut nyawa makhluk-makhluk dunia, ia akan turun ke
dunia bersama-sama dengan dua kumpulan malaikat yaitu Malaikat Rahmat dan
Malaikat ‘Azab. Sedangkan untuk mengetahui dimana seseorang akan menemui
ajalnya itu adalah tugas dari Malaikat Arham.
Walau bagaimanapun,
Izrail bersama Jibril, Israfil dan Mikail pernah ditugaskan ketika Allah
menciptakan Nabi Adam. Israil juga adalah antara Malaikat yang sering turun ke
bumi untuk bertemu dengan para nabi antaranya ialah Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi
Idris a.s.
Sakaratul
Maut dan Kematian Mukmin
Sesungguhnya seorang
hamba mukmin apabila hendak meninggalkan dunia menuju akhirat, turun kepadanya
para malaikat dari langit yang berwajah putih seakan wajah mereka ibarat
matahari.
Mereka membawa kafan
dan parfum dari surga. Mereka duduk di samping calon mayat sejauh mata
memandang.
Diriwayatkan bahwa para
malaikat ini mulai mencabut nyawa dari kaki sampai ke lututnya, kemudian
diteruskan oleh para malaikat lainnya sampai ke perut, kemudian diteruskan lagi
oleh para malaikat lainnya sampai ke kerongkongan, kemudian datanglah Malaikat
maut Alaihis Salam dan duduklah di samping kepala calon mayat seraya berkata:
“Wahai jiwa yang baik, wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan dan
ridha dari Allah”.
Maka keluarlah rohnya
dengan lembut seperti air yang menetes dari bibir tempat air. Malaikat maut-pun
mengambilnya, setelah Malaikat mengambil ruh itu maka segera di masukkan dalam
kafan yang dari surga tersebut dan diberi parfum yang dari surga itu. Lalu
keluarlah dari ruh itu bau yang sangat wangi seperti bau parfum yang paling
wangi di muka bumi ini.
Ketika telah keluar
ruhnya maka para Malaikat di antara langit dan bumi menshalatinya, demikian
pula semua Malaikat yang di langit. Dan dibukakan untuknya pintu-pintu langit,
semua penjaga pintu tersebut berdoa kepada Allah agar ruh tersebut lewat
melalui pintunya.
Para Malaikat membawa
ruh itu naik ke langit, dan tiap-tiap melalui rombongan Malaikat mereka selalu
bertanya: “Ruh siapa yang wangi ini???” Para Malaikat yang membawanya menjawab:
“Ini ruhnya Fulan bin Fulan”, sambil menyebutkan panggilan-panggilan terbaiknya
selama di dunia.
Malaikat yang
membawanya menyebutkan kebaikan-kebaikannya selama di dunia,
Kebaikan-kebaikannya dalam hubungan dengan Allah dan dengan sesama manusia
bahkan dengan alam semesta. Tatkala telah sampai di langit dunia para Malaikat
meminta dibukakan pintunya.
Malaikat penjaga pintu
langit membuka pintu itu, kemudian semua Malaikat yang ada ikut mengiringi ruh
itu sampai ke langit berikutnya hingga berakhir di langit ke tujuh. Lalu Allah
berfirman: “Tulislah
catatan amal hamba-Ku di Illiyyiin! Tahukah kamu apakah Illiyyiin itu?
(Yaitu)kitab yang bertulis (untuk mencatat amal orang yang baik)” (QS. Al-Muthaffifiin: 19-20).
Ditulislah catatan
amalnya di Illiyyiin. Kemudian dikatakan: “Kembalikanlah ia ke bumi, karena Aku
telah berjanji kepada mereka bahwa Aku menciptakan mereka darinya (tanah) dan
mengembalikan mereka kepadanya serta membangkitkan mereka darinya pula pada
kali yang lain”. Roh itu-pun dikembalikan ke bumi dan ke jasadnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar