Halaman

Selasa, 23 Juli 2013

Surat Untuk Adam

~ ** ~ Surat Untukmu Adam ~ ** ~

Adam ...
Maafkanlah aku jika coretan ini memanaskan hatimu.
Sesungguhnya aku adalah hawa.
Temanmu yang kau pinta semasa kesunyian disyurga dulu.

Aku berasal dari tulangmu yang bengkok.
Jadi tidak heranlah jika perjalanan hidupku.
Senantiasa ingin bimbingan darimu.
Senantiasa mau ikut dari landasanmu.
Karena aku buruan syaitan.

Adam ...
Maha suci Allah yang mentakdirkan kaumku lebih banyak dari kaummu dikala Akhir Zaman.
Itulah sebabnya ketelitian Allah dalam urusan-Nya.
Karena andainya Allah mentakdirkan bilangan kaummu mengatasi kaumku.
Niscaya merahlah dunia ini dengan darah manusia.

Kacau balaulah suasana adam sesama adam.
Bermusuhan hanya karena hawa.
Bukti cukup nyata dari peristima habil dan Qabil.

Sehinggalah pada zaman cucu,cicitnya juga.
Jika begitu maka tidak selaraslah Undang2 Allah yang mengharuskan Adam beristri lebih dari satu.

Adam ...
Bukan karena banyak istrimu membimbingkan daku ?
Bukan karena sedikit jumlahmu .?
Tetapi,aku risau,gundah dan gulana menyaksikan tingkahmu ?

Sejak dahulu lagi kuketahui bahwa seharusnya ...
Aku tunduk tatkala telah menjadi istrimu.
Aku patutlah terlalu berat lidahku berbicara untuk menyatakan isi hati ini.
Namun sebagai hamba Allah aku sayang padamu.

Adam ...
Sebagaimana dalam Alqur'an telah menyatakan yang
Engkau diberi kekuatan terhadap kaum wanita.
Kau diberi amanah mendidikku.
Kau diberi tanggung jawab menjagaku,memelihar dan mengawasiku.
Agar redha Allah senantiasa menaungi.

Tetapi duhai Adam...
Lihatlah dunia kini ?
Apa yang terjadi pada kaumku ?

Kini aku dan kaumku telah banyak mendurhakaimu .
Kini aku dan kaumku telah menyimpang dari jalan yang telah ditetapkan.

Asalnya ...
Allah menghendaki aku tinggal dirumah,dijalan2 ,dipasar dan dibandar2 bukanlah tempatku.

Jika terpaksa ...
Aku keluar rumah seluruh tubuhku ditutup dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Tapi nyatanya ...
Kini aku telah lebih dari yang tak sepatutnya ..

Adam ...
Mengapa kau biarkan daku begini ?
Sememangnya aku dan guru bagi anak-anakmu
Tetapi kini aku menjadi ibu,guru dan jugalah yang memikul senjata.
Padahal engkau duduk saja.

Ada diantara kau yang menganggur tiada kerja.
Kau perhatikan saja aku panjat tangga dipenjabat bomba.
Kainku tinggi menyingsing paha.mengamankan negara ..

Apakah kau tidak seperti dahulu ?
Apakah sudah hilang kasih sucimu padaku ?

Adam ...
Marahlah kau jika kukatakan terpelosoknya hawa sekarang yang harus dipersalahkan kenapa kau ?

Bukankah orang sering bicara .
Jika anaknya jahat,maka ibu bapaknya yang tidak pandai mendidik.
Jika murid bodoh,maka guru yang tidak pandai mengajar.

Jadi secara formulanya.
Aku binasa,kaulah puncaknya.

Adam ...

Kau selalu mengatakan ...
Hawa memamg kotor ?
Tidak mau dengar kata-katamu ?
Tidak mudah makan nasehatmu ?
Kepala batu ?

Tetapi Adam ...
Seharusnya kau bertanya ...
Siapakah ikutanmu ?
Siapakah rujukandu ?
Dalam mendidik aku yang lemah ?

Adakah ikutanmu nabi Muhamad,saw ?
Adakah rujukanmu nabi Muhamad,saw ?
Adakah akhlaq2du boleh dijadikan contoh buat kami kaum hawa ?

Adam ...
Sebenarnya kaulah imamku,dan akulah makmummu.
Aku adalah para pengikutmu.dan kau Amir.

Jika kau benar ,maka benarlah aku.
Jika kau lalai ,maka lalailah aku.

Lupakanlah aku !
Kau punya satu kelebihan anugerah Tuhan.
Akalmu sembilan,nafsumu satu.
Dan aku akalku satu,nafsuku beribu.
Dari itu adam,gunakanlah ketinggian akalmu untuk membimbingku.

Pimpinlah tangamku karena aku sering lupa dan lalai.
Seringkali aku tergelincir didorong oleh nafsu.

Bimbinglah dan bantulah aku .
Dalam menyelami kalimah Allah.
Perdengarkanlah aku kalimah syahdu dari Tuhanmu.
Agar duniaku senantiasa dijalan Rahmah.
Tiupkanlah roh jihad kedalam dadaku
Agar tetap mampu menjadi mujahidah kekasih Allah.

Maafkan aku Adam.
Karena aku menyayangimu.